MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS - TUGAS 1

MODUL I
1. Apakah kompetensi yang dimiliki dari pembelajaran pada modul 1?
2. secara sederhana arti dari IPS itu apa?
3. apa perbedaan IPS dan IIS?
4. apa tujuan studi sosial?
5. apa tujuan IPS?
6. apa itu nilai edukatif, praktis, dan kritis, teoritis, filsafat, dan ketuhanan pada IPS?
7. apa aspek yang dikaji (karakteristik) oleh IPS? sebutkan cakupannya!
8. Siapa yang menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi sebagai eksperimen? dan apa saja rinciannya?
9. sebutkan karakteristik lain dari IPS selain 3 aspek?
10. sebutkan cabang ilmu sosial & fokus perhatiannya!

MODUL II
1. Terjemahan dari apa IPS itu?
2. apa yang telah dinyatakan oleh John L Tridley tentang studi sosial?
3. apa definisi sosial studies menurut Edgar Bruce Wisley? dan Sebutkan aspek-aspek yang meliputinya?
4. Sebutkan pengertian awal tentang sosial studies?
5. ceritakan secara singkat tentang sejarah terjadinya sosial studies sejak awal muncul?
6. sebutkan 3 karakteristik & tujuan sosial studies education pada abad ke 21?
7. apa yang dikemukakan oleh Welton & Mallan?
8. apa alasan konsep pendidikan IPS di Indonesia secara etis etimologis terasa sangat sukar? sebutkan alasannya!
9. kapan istilah IPS itu muncul pertama kalinya? dan apa hasilnya?
10. sebutkan 3 wujud bentuk konsep pendidikan IPS pada kurikulum PPSP?

MODUL III
1. apa yang elah dikemukakan oleh John Jarolimet?
2. apa tugas & tujuan studi sosial?
3. apa perbedaan IPS & sosial science?
4. berkaitan dengan apa ruang lingkup IPS & ilmu sosial? jelaskan!
5. apa yang telah dikemukakan oleh Dorothy J. Skeet? paparkan!
6. apa yang telah dikemukakan James F Womack!

Jawab.

MODUL I
1. Kompetensi yang dimiliki modul 1 adalah sebagai berikut:
a. dapat menjelaskan hakikat IPS sebagai program pendidikan 
b. dapat menjelaskan hakikat IPS dilihat dari istilah, definisi, tujuan, dan fungsi IPS.
c. dapat menjelaskan karakteristik Konsep dasar IPS
2. Secara sederhana IPS diartikan sebagai studi tentang manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar dan menengah. 
3. Perbedaan IPS (ilmu pengetahuan sosial) dengan IIS (ilmu-ilmu sosial)
No IPS IIS
1 IPS bukan merupakan disiplin ilmu tetapi sebagai bidang kajian terhadap masalah kemasyarakatan Ilmu-ilmu sosial merupakan disiplin ilmu
2 IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin IIS menggunakan pendekatan disiplin ilmu atau mono disiplin
3 IPS memfokuskan hanya pada dunia persekolahan IIS memfokuskannya bisa pada dunia persekolahan, perguruan tinggi atau di masyarakt umum sekalipun.
4 IPS menggunakan bahan pengembangannya dari Ilmu-ilmu sosial IIS tidak menggunakan bahan pengembangannya dari IPS.

4. Tujuan  studi sosial adalah untuk membina mental yang sadar akan tanggungjawab terhadap hak dirinya sendiri dan kewajiban kepada masyarakat, bangsa dan negara.
5. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebagai berikut:
a. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang sosial sciences jika nantinya akan masuk ke perguruan tinggi.
b. IPS bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik.
c. IPS sebagai suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial yang penyajian di sekolah disesuaikan dengan kemampuan guru dan daya tangkap peserta didik.
d. IPS mempelajari “closed areas” atau masalah-masalah yang pantang untuk dibicarakan di muka umum.
e. Menurut pedoman khusus bidang studi IPS, tujuan bidang studi tersebut  yaitu dengan materi yang dipilih , disaring dan disinkronkan kembali maka sasaran seluruh kegiatan  dan pembelajaran IPS mengarah kepada 2 hal:
1) pembinaann warga negara Indonesia atas dasar moral Pancasila UUD 1945, Nilai-nilai dan sikap hidup yang dikandung oleh Pancasila/UUD 1945 secara sadar dan intensif ditanamkan kepada siswa sehingga terpupuk kemauan dan tekad untuk hidup bertanggung jawab demi keselamatan diri, bangsa, negara dan tanah air.
2) sikap sosial yang rasional dalam kehidupan.
6. Nilai Edukatif pada IPS artinya dalam proses peningktan perilkau sosial tidak hanya terbatas pada perilaku kognitif melainkan lebih mendalam lagi berkenaan dengan perilaku afektifnya.
Nilai Praktis pada IPS maksudnya pokok bahasan IPS itu tidak hanya tentang pengetahuan yang konseptual-teoritis melainkan digali dari kehidupan sehari-hari.
Nilai Teoritis pada IPS maksudnya IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data yang terlepas-lepas melainkan lebih jauh daripada itu menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan lain-lainnya.
Nilai Filsafat pada IPS maksudnya mengembangkan kesadaran dan penghayatannya terhadap keberadaannya sehingga kemampuan mereka merenungkan keberadaan dan peranannya di masyarakat dapat dikembangkan.
Nilai Ketuhanan pada IPS maksudnya Kekaguman kita sebagai manusia pd segala ciptaanNya baik berupa fenomena fisikal,alamiah Dan fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan Sbg strategis sebagai bangsa yang berfilsafat pancasilaKenikmatan Tuhan di beri Kenikmatan sebg manusia akal Pikiran untuk mampu menguasai IPTEK ,mengunakan sumber daya sebagai landasan meningkatkanDlm memenuhi kebutuhan IMTAQ Nilai ketuhanan jadi kunci Nilai ketuhanan jadi kebahagiaan lahir landasan moralitas dan bathin. SDM hari ini &masa datang.
7. Aspek yang dikaji oleh IPS antara lain:
a. Berbagai pengertian yang selayaknya dimiliki oleh setiap peserta didik melalui program pendidikan IPS, antara lain:
1) aspek-aspek utama dalam lingkungan keluarga
2) aspek aspek utama dari lingkungan sosial
3) aspek-aspek utama dari lingkungan alam sekitar
4) kesalingketergantungan diantara individu, masyarakat, bangsa, dan negara
5) berbagai upaya manusia beradaptasi dan bekerjasama dalam pelestarian lingkungan
6) berbagai cara manusia memerintah dan diperintah
7) berbagai fungsi kontrol sosial dalam kelompok
8) hubungan timbal balik antar individu dan antar masyarakat
9) berbagai cara manusia memenuhi kebutuhan dasarnya baik ekonomi, sosial, budaya dan lainnya
10) perkembangan-perkembangan utama dari peradaban manusia
11) sifat-sifat yang membentuk kepribadian manusia
12) perkembangan sikap, nilai, dan moral sebagai warga masyarakat dan negara
b. Berbagai ketrampilan yang harus dikembangkan melalui program pendidikan IPS, antara lain:
1) berpikir kritis
2) menganalisis dan memecahkan masalah
3) menentukan dan mengumpulkan data
4) mampu mengorganisasikan dan menilai
5) membaca dan mendengarkan untuk mampu mengerti secara nalar
6) berbicara dan menulis yang sistematis
7) menginterpretasikan atau membaca peta globe, bagan, statistik, dan grafik secara akurat
8) ikut dalam kegiatan kelompok
c. Berbagai sikap moral yang harus dikembangkan dalam proses pembelajaran pendidikan IPS, antara lain:
1) menghargai harkat sesama individu 
2) yakin akan adanya persamaan kesempatan dalam berbagai hal bagi semua orang
3) menjunjung tinggi supremasi hukum
4) bekerja sama demi kebahagiaan bersama
5) bersedia membuktikan tanggungjawab sebagai warga negara 
6) yakin akan perlunya demokrasi
7) yakin bahwa manusia perlu mengatur dirinya sendiri
8) yakin bahwa problem sosial mampu dipecahkan melalui pemikiran yang kritis
9) yakin akan masa depan yang lebih baik
10) yakin mampu menghadapi arus globalisasi secara positif
8. Nu’man Somantri yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) adalah yang menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih proses yang penuh berisi berbagai eksperimen. Ciri-cirinya memuat rincian berikut:
1) bahan pelajarannya banyak memperhatikan minat para siswa dan masalah-masalah sosial dekat, ketrampilan berpikir (khususnya tentang menyelidiki sesuatu), serta pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam.
2) program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dan manusia
3) organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang intergreted (terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang seperated (terpisah)
4) susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewarganegaraan negara, fungsional, humanistis, sampai yang struktural.
5) kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi
6) evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotik saja tetapi mencoba mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan citizienship quotient 
7) unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi program pembelajaran IPS, unsur-unsur science, tekhnologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajarannya.
9. Karakteristik lain dari IPS, antara lain:
a. separated subject adalah pengorganisasian kegiatan pembelajaran dalam bentuk bagian-bagian, kesatuan waktu serta bahan yang disajikan secara terpisah.
b. correlation of subject adalah suatu modifikasi dari bentuk separated subject dikenal sebagai pendekatan korelasi.
c. integration of fusion adalah pendekatan yang menggunakan seluruh subjek untuk meningkatkan proses pembelajaran.
10. Di bawah ini merupakan bagan cabang ilmu sosial dan aspek yang menjadi fokus perhatiannya
Ilmu-ilmu sosial Aspek yang menjadi fokus perhatiannya
ekonomi Kelangkaan sumber benda-benda kebutuhan hidup
politik Kekuasaan dan kekuatan
ekologi Interaksi kehidupan dan lingkungan
sosiologi Masyarakat
Antropologi Kebudayaan
psikologi Kejiwaan
sejarah Waktu
geografi ruang



MODUL II
1. IPS adalah terjemahan dari social studies 
2. John L. Tildsley menyatakan bahwa sejak awal perumbuhannya bidang social studies dihadapkan kepada tanangan untuk dapat membangun dirinya sebagai suatu disiplin yang solid.
3. Edgar Bruce Wesley (1937) mendefinisikan social stuidies yaitu ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
Aspek-aspeknya antara lain: ilmu sejarah, ilmu ekonmi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, geografi, dan filsafat.
4. Pengertian awal social sudies adalah sebagai berikut:
a. social studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu sosial
b. disiplin ilmu dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan/pembelajaran baik pada tingkat persekolahan maupun tingkat pendidikan tinggi.
c. aspek-aspek dari masing-masing disiplin ilmu sosial itu perlu diseleksi sesuai dengan tujuan tersebut.
5. Sejarah terjadinya sosial studies yaitu pada tahun 1940-1950 NCSS mendapat serangan yang berkisar pada pertanyaan mesti tidaknya social studies menanamkan nilai dan sikap demokratis kepada pemuda, sehingga menimbulkan tuntutan bagi sekolah untuk mengajarkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang demokratis. 
Pada tahun 1960-an timbul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan yang dipandang sebagai revolusi dalam social studies yang dipelopori oleh para sejarahwan dan ahli ilmu-ilmu sosial, dan kemudian mengembangkan kurikulum dan memproduksi bahan belajar yang sangat inovatif dan menantang dalam skala besar, gerakan tersebut dikenal dengan sebutan “the new social studies”.
6. Karakteristik dan tujuan social studies untuk abad ke-21 masih menempatkan pendidikan kewarganegaraan, yaitu:
a. civic responsibility
b. active civic participation
7. Secara singkat welton dan mallan merumuskan definisi social studies sebagai “social studies is a composite subject area based on findings and processes drawn from the social science disciplines” (1989:15)
8. konsep pendidikan IPS di Indonesia secara etis etimologis terasa sangat sukar, karena ada dua alasan, yaitu:
a. di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidikan IPS seperti NCSS
b. perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu pendidikan (disiplin) IPS sangat bergantung pada pemikiran individual atau kelompok pakar.
9. Istilah IPS muncul pertama kalinya dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo, dan hasilnya adalah:
a. pengetahuan sosial
b. stud sosial
c. ilmu pengetahuan sosia
10. Tiga wujud konsep pendidikan IPS pada kurikulum PPSP, yaitu:
a. pendidikan IPS terintegrasi dengan nama Pendidikan Kewargaan Negara/studi sosial
b. pendidikan IPS terpisah dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai konsep payung untuk mata pelajaran geograi, sejarah dan ekonomi.
c. pendidikan Kewargaan Negara sebagai suatu bentuk pendidikan IPS khusus yang dalam konsep tradisi sosial strudies termasuk “citizienship transmission”.

MODUL III
1. John Jarolimek (1977) menyatakan “social studies has as particular mission the task of helping young people develop comptencies that enable them to deal with, and to some extent manage, the phsical and social forces of the world in wich they live. Such competencies make to possible for pupils to shape their lives in harmony with those forces. Social studies educations should also provide young people with a felling hope in the future and confidence in their ability to solve social problems.”
2. Tugas studi sosial sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dengan tujuan membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial serta membantu memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi baik materi maupun metode pembelajaran penyajiannya harus sesuai dengan misi yang diembannya.
3. Perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan disiplin Ilmu-ilmu Sosial, yaitu:
a. IPS bukan disiplin ilmu, tetapi IPS dilihat sebagai bidang kajian
b. pendekatan IPS menggunakan pendekatan multidisiplin/interdisiplin, sedangkan ilmu sosial monodisiplin
c. IPS dirancang untuk kepentingan pendidikan dan didunia persekolahan, sedangkan ilmu sosial dapat di dunia sekolah, perguruan tinggi dan di masyarakat umum sekalipun.
d. IPS menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi.
4. Dorothy J. Skeet (1979: 18) menyatakan bahwa “konsep adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran – suatu pikiran, gagasan atau pengertian. Definisi lain dari konsep adalah suatu citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstak.”
5. James G. Womack (1970: 30) mengemukakan pengertian tentang konsep studi sosial, sebagai berikut: “Konsep studi sosial (IPS), yaitu suatu kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuau yang menonjol, sifat yang meleka. Pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantung pada penguasaan sifat yang melekat tad, dan pengertian umum kata yang bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif dan juga konotatif”.

Komentar