MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA DI SD (PDGK4103) - MODUL 7

MODUL 7
KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS BERBICARA

KEGIATAN BELAJAR 1
KETERPADUAN KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN FOKUS BERBICARA

A. Berbagai Kegiatan Keterpaduan Menyimak dengan Fokus Berbicara
1. Menyimak dan Bercerita
Kebiasaan mendengarkan cerita dapat menambah kemampuan berbahasa dan menanamkan budi pekerti. Rene Descrates berpendapat bahwa orng yang mempunyai daya nalar tinggi dan mampu mengatur pikirannya dengan cara sebaik-baiknya agar jelas dan mudah dimengerti orang lain, selalu paling mampu meyakinkan orang lain dengan cara berbicara.
2. Menyimak dan bercakap-cakap
Secara langsung komunikasi akan lebih efektif apabila ada pihak pertama pihak kedua.
3. Menyimak dan Diskusi

KEGIATAN BELAJAR 2
KETERPADUAN KETERAMPILAN MENULIS DENGAN FOKUS BERBICARA

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis sebagai persiapan untuk dijadikan bahan pembicaraan di antaranya memilih tema, membuat kerangka, dan mengembangkan paragraf.
Berikut ini adalah cara memilih tema dan membatasi tema.
A. Tema yang Mudah Dipilih.
1. Pilih yang dikuasai
2. Pilih sesuai dengan keahlian
3. Pilih yang diyakini
4. Pilih yang bersifat kritik
5. Pilih yang humor
B. Cara Membatasi Tema
1. Mencari aspek tema
2. Penggunaan judul, dibagi menjadi: Judul tunggal lengkap dan Judul rangkap
3. Menentukan tujuan
4. Menentukan sasaran, dilakukan dengan menyusun kerangka karangan, 
Kerangka karangan adalah outline sebuahkarangan yang sudah diatur secara baik, sistematis, lengkap, menyeluruh, mencakup semua hal yang akan dikemukakan baik urutan, relasi antara persoalan yang satu dan yang lain di dalam karangan itu ataupun lambang dan tanda-tanda pada kerangka dan jenjangnya. Berikut langkah-langkah menyusun kerangka:
a) catat semua ide
b) seleksi ide-ide secara tepat
c) urutkan ide-ide secara tepat
d) kelompokan ide-ide yang berdekatan pada suatu heading

Pengembangan kerangka karangan , yaitu:
a) pendahuluan bersifat menjelaskan dan mendorong
b) batang tubuh sebagai isi kerangka
c) bagian penutup

C. Berbagai Kegiatan Keterpaduan Menulis dengan Fokus Berbicara.
1. Menulis cerita anak dan menceritakannya di depan kelas.
Menulis cerita berkaitan dengan jenis karangan narasi. Narasi adalah suati jenis karangan yang berusaha menceitakan suatu peristiwa baik yang bersifat nyata atau rekaan dan di dalamnya terdapat unsur pelaku, tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa, suasana dan juru cerita. (Sabarti Akhadiah).

Jenis karangan narasi dibagi dua (Gorys Keraf, 1983:136) , yaitu:
a) Narasi ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi pada pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Sasaran utamanya adalah rasio (perluasanpengetahuan pembaca setelah membaca kisah tersebut). Sifatnya khas dan khusus dan dapat pula bersifat generalisasi.
Narasi yang bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat dilakukan berulang-ulang.
Naras yang bersifat khas atau khusus adalah narasi yang menceritakan suatu peristiwa yang khas yang terjadi satu kali dan tidak dapat diulang kembali karena merupakan pengalaman atau kejadian pada waktu tertentu saja.
b) Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang disusun sedemikian rupa sehingga para pembaca mampu menimbulkan daya khayal pembaca. Sasaran utamanya tidak memperluas pengetahuan seseorang tetapi berusaha memberikan makna atau peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman.

Unsur-unsur karangan sugestif:
a) tema
Tema adalah gagasan dasar umum yang menopang sebuah cerita.
b) plot
Plot adalah apa yang dilakukan oleh sebuah tokoh dan peristiwa yang terjadi dan dialami tokoh (Kenny, 1996 :95). Dalam mengembangan plot terdapat 3 unsur, yaitu: peristiwa, konflik dan klimaks.
Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.
Konflik menerangkan pada pengertian suatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan dialami oleh tokoh-tokoh cerita.
Klimaks yaitu suatu konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi.
c) penokohan atau perwatakan
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebiah cerita.
d) latar
Latar adalah tempat saat dan keadaan sosial yang menjadi wadah tempat tokoh melakukan dan dikenakan suatu peristiwa.
e) sudut pandang
Sudut pandang adalah strategi, tekhnik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.
f) amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang melalui hasil karyanya.

2. Menulis naskah pidato dna mempraktikannya.
3. Menulis naskah drama dan memperagakan peran drama.







KEGIATAN BELAJAR 3
KETERPADUAN KETERAMPILAN MEMBACA DENGAN FOKUS BERBICARA

A. Berbagai kegiatan keterpaduan membaca dengan fokus berbicara
1. Membaca puisi dan berbicara tentang tema puisi, perasaan, amanat, nada dan suasana.
Pembelajaran kosakata selalu dipadukan antara keterampilan berbahasa. Untuk mengajarkan nakata (kata-kata baru), bacalah sebuah puisi kemudian tanggapi dengan pertanyaan-pertanyaan sepuar tema, perasaan, amanat, nada dan suasana. 
Setelah itu, kata-kata yang disiapkan untuk diajarkan dibicarakan atau didiskusikan maknanya, sinonimnya (kalau ada) dan sebagainya. Kemudian siswa diminta menggunakan kata-kata tersebut dalam kalimat secara tertulis.

2. Membaca cerita dan berbicara tentang tema, amanat, tokoh, karakter, alur, sudut pandang, dan latar.
Berbicara tentang sebuah tema, amanat, tokoh karakter, alur, sudut pandang, dan latar cerita biasanya tidak mungkin dapat dilaksanakan jika kita belum membaca cerita tersebut. Untuk itu, setelah membaca cerita atau tulisan-tulisan lain di luar kelas, dan membicarakan hasil bacaan masing-masing maka kita akan mengapresiasi cerita tersebut. Dengan cara-cara tersebut itu terjadi pemaduan antara membaca dan bercerita.

3. Membaca dengan diskusi

Komentar