RINGKASAN
MODUL 1
HAKIKAT
KETERAMPILAN BERBAHASA
MODUL 2
KETERAMPILAN
MENYIMAK
DAN MODUL 3
KETERAMPILAN
BERBICARA
MATA KULIAH
KETERAMPILAN
BERBAHASA INDONESIA SD (PDGK4101)
DISUSUN OLEH
FIYYA
UMNIYYATI
(NIM: 82459****)
PROGRAM STRATA
1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER 1
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UT PURWOKERTO
TAHUN
REGISTRASI 2013.2
|
MODUL 1
HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA
1.
Pengertian dan Manfaat Keterampilan Berbahasa
Komunikasi adalah
proses interaksi dalam kehidupan masyarakat berupa kegiatan pengiriman dan
penerimaan pesan. Dalam mengirimkan pesan, si pengirim melakukan proses encoding dan
mengirimkan pesan kepada si penerima. Sebaliknya si penerima melakukan
proses decoding. Sehingga pesan yang tersampaikan dapat
diterima dengan utuh.
Proses
Encoding : Pesan → encoding → Lambang
(bunyi/tulisan)
Proses Decoding : Lambang
(bunyi/tulisan) → decoding → Pesan
Manfaat
Keterampilan Berbahasa diantaranya kita dapat mengungkapkan
pikiran, dapat mengekspresikan perasaan, dan dapat melaporkan fakta-fakta yang
kita amati.
Contoh :
Guru :
dapat menyajikan materi pelajaran, pengetahuan dan kebudayaan dapat disampaikan
secara sempurna, dan dapat memperoleh pengetahuan dari para pakar.
Kepala Sekolah : dapat memimpin sekolah secara efektif, dapat mengkoordinasikan, membimbing dan memotivasi guru.
Kepala Sekolah : dapat memimpin sekolah secara efektif, dapat mengkoordinasikan, membimbing dan memotivasi guru.
Pengacara :
dapat memenangkan suatu persidangan di pengadilan. dapat membaca berbagai
undang-undang dan dapat menulis materi pengaduan atau pembelaan.
Glosarium :
encoding
: Proses penyampaian pesan ke dalam bentuk lambang.
decoding :
Proses penafsiran lambang ke dalam pesan, proses menafsirkan pesan ke dalam
bahasa, proses pengubahan suatu kode menjadi makna.
2.
Aspek-aspek Keterampilan Berbahasa
Empat
keterampilan dasar berbahasa, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara,
membaca, dan menulis.
Bhs.Ragam / Sifat
|
Lisan
|
Tulisan
|
Reseptif
|
Mendengarkan
|
Membaca
|
Produktif
|
Berbicara
|
Menulis
|
Tabel Hub. 4
Keterampilan Dasar
Penjelasannya
berikut ini :
Mendengarkan
dan Berbicara adalah bahasa ragam lisan, sedangkan Membaca dan Menulis adalah
bahasa ragam tulis.
Mendengarkan
dan Membaca bersifat reseptif, sedangkan Berbicara dan Menulis bersifat
produktif.
Glosarium :
Reseptif :
bersifat menerima
Produktif :
bersifat menghasilkan
3.
Keterkaitan Antaraspek Keterampilan Berbahasa
Bericara
dengan Mendengarkan adalah keduanya merupakan bahasa ragam lisan. Berbicara
bersifat produktif, sedangkan mendengarkan bersifat reseptif. Mendengarkan
dapat meningkatkan kemampuan berbicara.
Mendengarkan
dengan Membaca adalah keduanya bersifat reseptif (menerima informasi).
Mendengarkan erat kaitannya dengan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca adalah
aktivitas bahasa ragam tulis. Membaca dapat meningkatkan kemampuan mendengar.
Membaca
dengan Menulis, keduanya adalah aktivitas bahasa ragam tulis. Kemampuan membaca
seseorang penting untuk menulis.
Menulis
dengan Berbicara, merupakan kegiatan bersifat produktif (bersifat
menghasilkan). Kemampuan menulis dapat meningkatkan kemampuan berbicara,
mendengarkan dan membaca seseorang. Contoh hubungan menulis dengan berbicara
adalah dalam seminar. Bahkan dalam seminar kemampuan menulis, berbicara,
mendengarkan dan membaca semuanya terlibat secara bergantian.
MODUL 2
KETERAMPILAN MENYIMAK
1.
Kemampuan Menyimak Tingkat Dasar
Soedjiatno,
(1983 :18) Pada dasarnya keterampilan menyimak itu dapat dibedakan atas empat
tataran pokok, yaitu:
a. Tataran
identifikasi adalah tahap pengenalan
b. Tataran
identifikasi dan seleksi tanpa retensi adalah tataran menyimak dimana penyimak
diharapkan memperoleh kemampuan mengenal dan memahami sesuatu unit kontinum bunyi/ujaran,
tetapi belum dituntut kemampuan reetensi (kemampuan mencamkan, menyimpan, dan
memproduksikan)
c. Tataran
identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek adalah tataran
menyimak yang menuntut penyimak mengenal bunyi-bunyi dan kemampuan memahami,
tetapi masih dalam taraf terpimpin.
d. Tataran
identifikasi, seleksi dan retensi jangka panjang adalah taraf menyimak yang
menuntut penyimak untuk mampu mengenal bunyi dalam kontinum bunyi yang panjang,
mampu memahami makna pesan secara tepat dalam jangka waktu yang relatif lama.
Faris
(1993: 154) menguraikan proses menyimak ada 3 tahapan:
1. menerima
masukan auditoory (auditory input)
2. memperhatikan
masukan auditory
3. menafsirkan
dan berinteraksi dengan masukan auditory
Strategi
menyimak bahasa, yaitu:
1) memusatkan
perhatian
2) membuat
catatan
Selain
menyimak bahasa dan strategi menyimak bahasa juga terdapat latihan memberdakan
fonem dalam konteks , latihan menangkap maksud tuturn melalui unsur segmental
dan suprasegmental serta menyimak interogatif dalam menyimak tingkat sekolah
dasar.
2.
Kemampuan Menyimak Tingkat Lanjut
Menyimak
tingkat lanjut Digolongkan ke dalam 3 jenis menyimak:
a. menyimak
kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk
memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan
kelebihan, serta kekurangan-kekuangan bahan simakan.
b. menyimak
kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya
imajinasi dan kreativitas pembelajar.
c. menyimak
eksplorat adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk
mendapatkan informasi baru.
Broadben (1986)
berpendapat bahwa organisme manusia itu mempunyai kapasitas yang terbatas dalam
menyerap informasi.
Tompkins dan Hosskison
(1991) menyatakan bahwa terdapat enam kiat untuk menangkap gagasan inti
simakan, yaitu:
1. membentuk
gambar dalam pikiran
2. mengelompokan
informasi
3. mengajukan
pertanyaan
4. menemukan
pola organisasi informasi
5. mencatat
informasi penting
6. memusatkan
perhatian
Priyatmi (2000)
mengemukakan keberhasilan menyimak ditentukan oleh ketrampilan-ketrampilan,
yaitu mampu:
1.
mengantisipasi topik dari
gagasan-gagasan umum yang terdapat dalam tuturan yang didengarnya
2.
menentukan topik yang dibahas dalam
wacana yang disimaknya berdasarkan gagasan-gagasan umum yang telah ditemukannya
3.
menentukan ide pokok dan ide-ide
penjelas dari tuturan yang didengarnya
4.
menjawab/merumuskan hal-hal penting yang
berkaitan dengan teks
5.
memberikan komentar, respons terhadap
isi tuturan yang didengarnya
6.
membedakan fakta, pendapat, dan
kesimpulan dari tuturan yang disimaknya
MODUL 3
KETERAMPILAN BERBICARA
1. Kemampuan
Dasar dalam Kegiatan Berbicara
a.
Berdialog adalah pertukaran pikiran atau
pendapat mengenai suatu topik tertentu antara dua orang atau lebih.
Hal-hal yang perlu
diperhatikaan dalam berdialog adalah:
1. bagaimana
menarik perhatian
2. bagaimana
cara mulai dan memprakarsai suatu percakapan
3. bagaimana
menyela, mengoreksi, dan memperbaiki, dan mencari kejelasan
4. bagaimana
mengakhiri suatu percakapan
b.
Menyampaikan Pengumuman adalah menyampaikan sesuatu hal yang perlu
diketahui oleh khalayak ramai. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam membaca
pengumuman adalah volume suara harus keras, informasi yang tepat, dan gaya
penampilan yang menarik.
c.
Menyampaikan Argumentasi
d.
Bercerita, mafaat bercerita antara lain:
1) memberikan
hiburan
2) mengajarkan
kebenaran
3) memberikan
keteladanan
Hal-hal
yang harus dipersiapkan pendongeng antara lain:
1) memahami
pendengar (audiens)
2) menguasai
materi cerita
3) menguasai
olah suara
4) meguasai
berbagai macam karakter
5) luwes
dalam berolah tubuh
6) menjaga
daya tahan tubuh
2. Kemampuan
Lanjutan Dalam Berbicara
a.
Musyawarah adalah perundingan yaitu
n=membicarakan sesuatu supaya mencapai kata sepakat.
b.
Diskusi
Nio
(dalam Haryadi, 1981 :68) menjelaskan bahwa diskusi ialah proses perlibatan dua
orang atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan tatap muka
mengenai tujuan yang sudah tentu melalui tukar-menukar informasi untuk
memecahkan masalah.
Esensi
diskusi adalah:
1) partisipasi
lebih dari seorang
2) dilaksanakan
dengan bertatap muka
3) menggunakan
bahasa lisan
4) bertujuan
mendapatkan kesempatan bersama
5) dilakukan
dengan cara betukar informasi dan tanya jawab.
Ketika
menyampaikan sanggahan , hendaklah disampaikan secara santun dengan cara:
1) pertanyaan
dan sanggahan diajukan dengan jelas dan tidak berbelit-belit
2) pertanyaan
dan sanggahan diajukan secara santun, menghindari pertanyaan, permintaan dan
perintah langsung
3) diusahakan
agar pertanyaan dan sanggahan tidak ditafsirkan sebagai bantahan atau debat.
Dalam
memberikan tanggapan haarus dipenuhi empat hal, yaitu:
1) jawaban
atau tanggapan harus berhubungan dengan pertanyaan
2) jawaban
harus objektif dan memuaskan beberapa pihak
3) prasangka
dan emosi harus dihindarkan
4) bersikap
jujur dan terus terang apabila tidak bisa menjawab
c.
Pidato
Pidato
dapat dilakukan dengan cara impromtu (serta
merta), menghafal, metoda naskah, dan ekstemporan. hal-hal yang diperlukan
dalam menyusun pidato:
1) pengumpulan
bahan
2) garis
besar pidato
3) uraian
secara detail
Sebelum
melakukan pidato, hal yang diperhatikan adalah analisis sebagai berikut:
1) Jumlah
pendengar
2) Tujuan
mereka berkumpul
3) adat
kebiasaan mereka
4) acara
lain
5) tempat
berpidato
6) usia
pendengar
7) tingkat
pendidikan pendengar
8) keterikatan
hubungan batin dengan pendengar
9) bahasa
yang biasa digunakan
Komentar
Posting Komentar