Jangan Sedih Ketika Kebaikan Tidak Dihargai

Bismillahirrahmanirrahim....
Niatkan semua amal perbuatan itu hanya karena Allah semata dan jangan pernah mengharap terima kasih dari orang lain. Jangan pernah resah dan gundah karena kebaikan kita  pada orang lain justru dibalas dengan perbuatan keji, atau ketika "tangan putih"yang kita ulurkan dibalas dengan tamparan yang menyakitkan. Betapapin apa yang kita cari seharusnya hanya pahala dan kebaikan dari Allah.

Allah berfirman tentang wali-waliNya : 

"Mereka mencari karunia Allah dan keridhaanNya". (QS. Al-Fath: 29)

Juga tentang nabi-nabiNya : 

"Äku tidak meminta upah sedikit pun kepadamu atas dakwahKu". (QS. Shad : 86).

Katakanlah :

"Üpah apapun yang Aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu". (QS. Saba': 47)

"Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya". (QS. Al-Lail : 19)


Seorang penyair berkata : Siapa yang berbuat baik tidak akan sirna pahalanya dan tak akan sirna kebaikannya di sisi Allah dan manusia.


Berbuat baiklah hanya untuk Yang Maha Esa, sebab hanya Dialah yang akan memberi pahal. Dialah yang akan memberi karunia. Allah lah yang akan menjatuhkan sanksi, membalas setiap amal dan Dia yang akan meridhai dan juga murka. Maha suci dan Maha Tinggi Allah.


Ketika para sahabat banyak yang terbunuh sebagai syuhada di kota Khandar, Umar berkata kepada para sahabat yang tersisa : "Siapa saja yang terbunuh?". Maka disebutkanlah sejumlah nama. "Dan masih banyak lagi yang tak kau kenal!: jawab para sahabat itu. Maka tiba-tiba kedua mata Umar meneteskan air mata dan seketika itu ia menimpali : "Tapi Allah mengetahui mereka!"


Alkisah, ada seorang salih memberi sepiring makanan kepada orang yang buta. Konon ketika mengetahui akan hal itu, keluarga orang salih itu berkata : "Bukankah orang buta itu tidak tahu apa yang dimakannya ?". "Tapi, bukankah Alla hmengetahuinya ?"jawab orang shalih itu.


Selama Allah masih melihat dan mengtahui kebaikan yang kita lakuka, serta mengetahui keutamaan yang kita ulurkan, maka janganlah mengharapkan pujian dari orang lain.




*) Ringkasan dari buku Laa Tahzan - Dr Aidh Abdullah Al Qarni

Komentar