Tabur Bunga Diatas Makam



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

الحمد لله الذى جعلنا من أهل السنة والجماعة والصلاة والسلام على خير خلقه محمد وعلى آله واصحابه ومن تبعهم إلى يوم القيامة، أما بعد
!!!Saudaraku seiman yg saya muliakan...!!

Beberapa waktu yg lalu ada yg bertanya kepada saya perihal penaburan bunga diatas makam, maka dari itu melalui tulisan ini, saya Al haqir (yg hina) wal mudznib (pendosa) wal faqih ila rahmati rabbih (pengharap rahmat Tuhannya) ingin sekedar memberikan jawaban atas pertanyaan trsebut serta mencoba menjawab keraguan2 yg baru2 ini menjamur di masyarakat kita.
Namun... Saya pun sadar bhwa saya bukanlah apa2 dan tentunya anda semua amat sangat jauh lebih alim daripada saya. Maka dari itu ketika anda membaca tulisan ini, jgn lihat saya sbg seorang Ulama yg sdang brfatwa, tapi lihatlah saya sbg murid yg sedang diuji oleh gurunya dan anda semua adalah guru2 saya yg arif nan bijak... :) 
Maka dari itu jika ditemukan kesalahan dala tulisan ini mohon dibenarkan dan jika ada kekurangan mohon ditambahi... 
Sudah menjadi pemandangan yg tak asing lagi bhwa ketika brziarah kemakam baik pada kamis sore, saat peringatan haul, saat acara nyadran, saat brziarah ba'da shalat 'idul fitri dan idul adha Dan acara ziarah lainnya orang2 sering membawa bunga mawar wa akhowatuha (bunga mawar dan lain2.. :)) untuk ditaburkan diatas makam. Selain itu kita jg sering melihat ketika ada orang yg meninggal selalu identik dgn 'Tabur Bunga' yg mengiringi prosesi pemakaman. 

Nah dari sini, sering muncul pertanyaan2 atau keraguan2 dari sebagian kecil umat islam yg seolah2 menyudutkan tradisi ini. Diantaranya: 
A. Apakah tabur Bunga diatas makam adalah hal yg masyru' (hal yg diakui legalitasnya atau bhkan dianjurkan) dalam syari'at islam?? 
B. Apakah tabur bunga itu Bid'ah (sesuatu yg tdk dicontohkan oleh Nabi saw) dan Syirik (yg pelakunya disebut Musyrik)?? 
C. Apakah Tabur Bunga itu suatu bentuk Tabdzir (baca: mubadzir.. :)) dan tiada manfaatnya??. 

Untuk menjawab semua pertanyaan diatas, disini saya haturkan sebuah dalil yg sebenarnya sudah masyhur dan sering diuraikan oleh para ulama dlm mau'idhah hasanahnya. 
Meski dalil ini sudah masyhur, tp apa salahnya jika dikaji brulang ulang agar yg blm tahu menjadi tahu dan yg sudah tahu menjadi selalu ingat.. :) 
Dalil yg saya maksud terdapat dlm kitab hadits Shahih Bukhari dan untuk memantafkan para pembaca, saya berusaha mendatangkan gambar kitab tersebut disini. 






Gambar diatas adalah gambar sebuah Halaman dari kitab Hadits Shahih Bukhari, tepatnya:
"kitab Shahih Bukhari Bi hasyiyah al Sindy juz 1 hal.464 Terbitan Dar al kutub al ilmiyah Beirut Libanon cetakan ketiga tahun 2007."
Dan berikut cover kitabnya:





sekarang mari kita perhatikan gambar di atas, terjemah tulisan yg bergaris bawah kurang lebihnya adalah sebagai berikut


**********************************************************


88. BAB AZAB QUBUR SEBAB GHIBAH DAN BAUL

Hadits no.1378 :
(Imam Bukhari meriwayatkan sebuah Hadits yg kemudian ditulis dlm kitab shahihnya ini dgn berkata)

"Telah brcerita kpd kami Qutaibah, ia brkata: telah bercerita kpd kami Jarir, Dari al A'masy Dari Mujahid Dari Thawus, bahwasannya sahabat ibnu Abbas ra berkata:

"suatu ketika Nabi saw melewati dua kuburan, (dlm riwayat lain; beliau mendengar bhwa penghuni kedua kuburan itu sedang disiksa) kemudian beliau bersabda:

"sesungguhnya penghuni kedua kuburan ini sedang disiksa, mereka disiksa bukan karena telah melakukan dosa besar. Yg satu disiksa sebab sering mengadu domba dan yg satunya lg disiksa karena tidak memakai penutup ketika kencing."

kemudian Nabi saw mengambil Ranting yg masih basah (dlm riwayat lain; pelepah kurma yg masih basah) kemudian membelahnya menjadi dua dan meletakkannya pada masing2 kuburan trsebut.

(dlm riwayat lain; Lalu para sahabat brtanya: "kenapa engkau melakukan hal ini ya Rasul?") kemudian Rasulullah saw brsabda:

"semoga Alloh swt mengampuni kedua orang tersebut selama dua ranting/pelepah kurma ini blm kering."

wallahu a'lam bis shawwab...


*********************************************************



Hadits ini merupakan Hadits yg ditulis brulang ulang oleh imam Bukhari dlm kitab shahihnya ini, pengulangan penulisan trsebut antara lain adalah:

[1] Pada Juz 1 hal 95-96 Bab minal kabair an laa yastatira min baulihi Hadits no.216

[2] pada Juz 1 hal 96-97 hadits no.218

[3] pada Juz 1 hal 459 bab al jarid 'alal qobri hadits no.1361

[4] pada Juz 1 hal 464 bab 'azabul Qobri minal ghibah wal baul hadits no.1378

[5] pada Juz 4 hal 113 bab al ghibah hadits no.6052

[6] pada Juz 4 hal 114 bab an Namimah minal kabaair hadits no.6055


Dari paparan diatas dapat kita ketahui bahwa pelepah kurma yg masih basah ternyata dapat meringankan siksa yg dialami penghuni kubur jika diletakkan diatas makamnya.

Dari hadits diatas jg, para Ulama brsepakat bahwa setiap Tumbuhan selama masih mengandung air (blm kering atau layu) itu dapat meringankan siksa kubur.

Dan jika ada yg masih ngeyel dgn brkata: "dalam hadits itu kan kata2nya pelepah kurma bukan Bunga?".

Kita jawab saja: "iya memang begitu.. Tapi Rasulullah saw melakukan hal itu di arab bukan di indonesia yg tak ada pohon kurma.. Jd yaa.. improv dikit gak apa2lah, gitu aja kok sewot... Hehehe :)".

The last but no least:

marilah kita lestarikan bersama tradisi luhur ini sebagai implementasi dari:

A. mengikuti sunah nabi saw
B. Berbakti kpd orang tua dan leluhur kita.
c. Mengasihi sesama yg sudah meninggal.
D. Sekedar membantu para penjual bunga, kasihan kan kalo gak ada yg beli? Hehe... Apalagi penjual bunga itu rata2 adalah nenek2 yg amat sangat merasa bahagia bgt jika ada yg beli.. T_T

Apalagi ni kan dah mau shalat 'idul fitri yg sesudahnya ada tradisi 'Ziarah dan Tabur Bunga' di makam leluhur sebagai ganti sungkem (memohon maaf) kepada mereka.

Sekian, semoga bermanfaat
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Magelang, 28 agustus 2011 M / 28 Ramadhan 1432 H
*Sobat Ardiant Sadja*


***************************************


SEDIKIT TENTANG SHAHIH BUKHORI

Nama lengkap kitab shahih Bukhari adalah



الجامع الصحيح المسند المختصر من أمور رسول الله صلى الله عليه و سلم و سننه وأيامه



Kitab ini ditulis oleh imam abu abdillah Muhammad bin isma'il bin ibrahim bin mughirah bin bardizyah al Ju'fi al Bukhari (194-256 H) yg masyhur dgn nama IMAM BUKHARI. Beliau adalah PENGIKUT MADZHAB SYAFI'I yg belajar fiqih Syafi'iyyah kepada Imam Humaidi yg merupakan murid Imam Syafi'i. (waliyullah ad Dahlawi, al insaf fi bayan sabab al ikhtilaf hal.33).



Kitab ini ditulis oleh Imam bukhari ketika berada di Makkah dan selesai ketika berada di madinah. Dari sekian ratus ribu hadits yg dihafalnya, beliau hanya memasukkan 7.563 hadits kedalam kitab ini berdasarkan seleksi yg sangat ketat. Ketika hendak memasukkan sbuah hadits, beliau melakukan shalat sunat & istikharah trlebih dahulu dan bila beliau sudah merasa sreg, barulah hadits tersebut dimasukkan kedalam kitab ini. Beliau melakukan hal selama lebih kurang 16 tahun. (Al Qasthalani, Irsyad al sari syarh al Bukhari juz 1 hal.21).



kitab ini disebut Al Jami' Ash Shahih Al Musnad karena menghimpun berbagai tema, sanad semua haditsnya bersambung sampai kpd Nabi saw dan kitab ini dijamin oleh Al Buhari terhindar dari kemasukan hadits2 yg tdk shahih, beliau berkata:



"Saya tidak memasukkan di dalam kitab al Jami' kecuali yg shahih. Saya tinggalkan yg tdk shahih karena takut berkepanjangan." (Al 'asqolani, Muqaddimah Fathul Bari syarh al Bukhari hal.6).

SANAD SHAHIH BUKHARI

Imam Bukhari kemudian mewariskan Kitab ini kepada murid muridnya yang diantaranya adalah:

[1] Imam abu abdillah Muhammad bin Yusuf al faribary (w.380 H), yang kemudian mewariskan lagi kepada:

[2] Imam abu Muhammad Abdullah bin Ahmad as Sarkhasy (w.381 H), yang kemudian mewariskan lagi kepada:

[3] Imam abil Husain Abdurrahman bin mudhaffar bin dawud ad Dawudy (w. 467 H), yg kmudian mewariskan lg kpd:

[4] Imam abil waqf Abdul Awwal bin isa as sajazy (w.553 H), yg kemudian mewariskan lagi kpd:

[5] Imam Husain bin Mubarrak az zabidi (w.631 H), yg kemudian mewariskan lg kpd:

[6] Imam abil abbas Ahmad bin abi thalib al hijar (w.730 H), yg Kemdian mewariskan lg kpd:

[7] Imam ibrahim bin Ahmad at Tanukhy (w.800 H), yg kemudian mewariskan lg kpd:

[8] Imam Ahmad bin Ali bin Hajar Al 'Asqalani (w.852 H), yg kemudian mewariskan lg kdp:

[9] Imam Zakariyya bin Muhammad Al Anshari (w.916 H), yg kemudian mewariskn lg kpd:

[10] Imam Muhammad bin Ahmad Al Ghaithi (w.984 H), yg kemudian mewariskan lg kpd:

[11] Imam Salim bin Ahmad as Sanhuri , yg kemudian mewariskan lg kpd:

[12] Imam Muhammad bin 'Alaudin al babily, yg kemudian mewariskan lg kpd:

[13] Imam Abdullah bin Salim al Bishri, yg kemudian mewariskan lg kpd anaknya yg brnama:

[14] Imam Salim bin Abdullah al Bishri, yg kemudian mewariskan lg kpd:

[15] Imam Ahmad ad Dafry, yg kemudian mewariskan lg kpd:

[16] Imam Isa bin Ahmad al barawi, yg kemudian mewariskan lg kpd:

[17] Imam Muhammad bin Ali as syanwani (w.1233 H), yg kemudian mewariskan lg kpd:

[18] Syekh Usman bin Hasan ad Dimyati (w.1265 H), yg kemudian mewariskan lg kpd:

[19] Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (w.1304 H), yg kmudian Mewariskan lg kpd:

[20] Syekh abi Bakr Muhammad Satha', yang kemudian mewariskan lagi kepada:

[21] Syekh Mahfud at Tarmasi (w.1338 H), yg kemudian mewariskan lg kpd:

[22] Hadhratus Syekh KH. Hasyim Asy'ari Tebuireng, yg kemudian mewariskan kpd:

[23] KH. chudlori magelang, yg kemudian mewariskan lg pkd murid yg kemudian mewariskan kpd murid sekaligus menantunya

[24] KH.Abdul Jabbar aly,yg kemudian mewriskan kpd putranya

[25] Kiai M Alvan al muhasibi, yg kemudian mewariskan lg kpd muridnya

[26] Sobat Ardiant Sadja alias saya sendiri, hehe

Komentar